Oleh Siti Nurrohmah
Ilustrasi dari www.tatadana.com
Saat masih menjadi mahasiswa di
sebuah universitas negeri di Solo, saya tidak terlalu peduli dengan menabung
dan berinvestasi. Sedikit pendapatan yang kudapat dari mengajar les privat
hanya kusimpan di dalam lemari. Hingga kemudian saya mengikuti sebuah seminar
ekonomi syariah yang diselenggarakan Masyarakat Ekonomi Syariah Solo. Saya
tersadar bahwa kita perlu menerapkan ekonomi syariah dalam kehidupan
sehari-hari, terutama karena sebagai seorang muslim. Seminggu kemudian saya
membuka rekening bank syariah di Solo hanya sekedar untuk menabung.
Pada tahun 2014, setelah lulus
kuliah, saya menikah. Tabungan dua tahun lumayan untuk membantu orang tua
menyelenggarakan resepsi yang sederhana namun berkesan. Sebagai seorang istri
yang juga berperan sebagai menteri keuangan rumah tangga, saya ingin mengatur
keuangan keluarga sebaik mungkin. Setelah menikah, saya kembali mengikuti
workshop pengelolaan
keuangan syariah keluarga. Banyak pelajaran yang
dapat diambil mengenai pengelolaan keuangan keluarga, diantaranya untuk:
1. Mencukupi kebutuhan hidup
Dalam menjalani hidup, usahakan untuk menjauhi
perilaku konsumtif/ boros. Kita harus selalu mengutamakan kebutuhan, bukan
keinginan. Dana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sebisa mungkin
tidak lebih dari 40% pendapatan kita.
2. Dana sosial dan ZIS (zakat infaq sodaqoh)
Harta yang kita miliki, di dalamnya terdapat hak orang
lain. Oleh karena itu tunaikanlah zakat, infaq, sodaqoh agar harta kita bersih
dan berkah.
3. Pelunasan hutang konsumtif
Hutang konsumtif adalah hutang yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan yang sifatnya konsumtif, namun tidak menunjang produktivitas.
Jika masih memiliki hutang konsumtif, lebih baik dilunasi dahulu baik secara
langsung atau bertahap. Hal ini dikarenakan hutang konsumtif dapat menyebabkan
keuangan keluarga kurang sehat sehingga tidak dapat menjalankan roda ekonomi
keluarga dengan baik,bahkan terancam tidak dapat berinvestasi dengan lancar.
4. Proteksi kesehatan dan pendapatan
Walaupun kita selalu berdoa agar senantiasa sehat dan
jauh dari musibah, namun takdir Alloh sudah pasti. Sembari selalu berprasangka
baik, manusia tetap perlu mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi di masa mendatang. Kesehatan anggota keluarga perlu diproteksi dengan
mengikuti asuransi kesehatan, baik dari pemerintah maupun swasta. Sedangkan
proteksi pendapatan didapat dari asuransi jiwa. Hal ini bermaksud untuk
mempersiapkan dana yang akan digunakan untuk membiayai anggota keluarga jika
sewaktu-waktu tulang punggung keluarga tiada ataupun mengalami cacat. Namun
sekali lagi, kita selalu berdoa agar dijauhkan dari musibah dan diberi umur
panjang yang berkah.
5. Dana darurat
Dana ini digunakan jika sewaktu-waktu membutuhkan
biaya yang harus segera dicairkan.
6. Investasi untuk perencanaan kebutuhan keuangan
dalam kehidupan seperti untuk dana haji, dana pembangunan rumah, pembelian
kendaraan, dana pensiun, dll.