Thursday, April 9, 2015

DUET GETARAN DAN CAHAYA MATAHARI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK JALAN RAYA

Oleh : Siti Nurrohmah


Konsumsi energi listrik yang meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus bekerja keras untuk memenuhi permintaan energi listrik. Selama ini sumber energi listrik banyak didapatkan dari hasil konversi energi fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas. Situasi global mengindikasikan bahwa cadangan energi fosil (khususnya minyak bumi) semakin lama semakin menipis karena sifatnya yang tak terbarukan. Hal ini juga berimbas pada kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik.
Peraturan menteri ESDM No 13. Tahun 2012 tentang penghematan penggunaan energi listrik menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan penghematan konsumsi energi listrik, perlu dilakukan pemakaian energi listrik secara efisien dan rasional tanpa mengurangi keselamatan, kenyamanan dan produktivitas. Jalan raya merupakan salah satu tempat yang membutuhkan energi listrik untuk penerangan jalan, rambu-rambu lalu lintas, periklanan, dan sebagainya. Kebutuhan listrik di jalan raya berkaitan erat dengan upaya pemeliharaan keselamatan, kenyamanan dan produktivitas manusia yang harus diperhatikan.
Seperti yang diketahui bersama, Negara Indonesia merupakan negara tropis yang mendapat sinar matahari melimpah sepanjang hari. Di sisi lain, jalan raya selalu ramai oleh lalu-lalang kendaraan bermotor. Kedua hal ini sering dianggap manusia sebagai hal yang menyusahkan sewaktu berkendara di jalan raya. Padahal dari keadaan tersebut, kita dapat memetik banyak keuntungan, salah satunya untuk pemenuhan energi listrik di jalan raya.
Konsep terbaru dalam pemenuhan energi listrik adalah dengan pemanenan energi (Harvesting Enegy) atau  sisa energi (Scavenging Energy) (Benisoli, 2010). Energi scavenging memiliki beberapa keuntungan diantaranya : murah, aman, bebas perawatan, fleksibel dan dapat dimanfaatkan pada berbagai kesempatan (Cottone, 2011). Terdapat beberapa metode untuk memanfaatkan sumber energi yang terdapat lingkungan diantaranya perubahan suhu, energi matahari, energi getaran (vibrasi), dan lainnya.

Thursday, April 2, 2015

Karakteristik Superkonduktor YBa2Cu3O7

Oleh Siti Nurrohmah

Perkembangan ilmu pengetahuan mendorong dunia industri untuk memanfaatkan temuan-temuan baru. Salah satu contohnya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Fisika Zat Padat, khususnya dalam bidang superkonduktor. Banyak sekali temuan-temuan baru dalam bidang superkonduktor, baik secara teoritis maupun secara eksperimen. Begitu pula temuan mengenai berbagai bahan superkonduktor itu sediri banyak sekali macamnya.
Superkonduktor yang dimaksud disini adalah superkonduktor arus listrik. Jika kita mengelompokkan zat padat ditinjau dari daya hantar listrik, kita akan mengenal 5 kelompok zat padat, yaitu diurut dari daya hantar arus listrik mulai dari yang terjelek sampai terbaik sebagai berikut

Conversion of Vibration in Shoes Wearing into Electricity Using Piezoelectric Materials

By Siti Nurrohmah


Energy consumption increases with the increase in population, resulted in the State Electricity Company (PLN) which had to work harder to fulfill the demand of electrical energy. During the time, many sources of electrical energy obtained from the conversion of fossil energy such as petroleum, coal, and gas. Global situation indicates that fossil energy (especially petroleum) increasingly depleted because it is non-renewable.  It is affected on its price that is also rising.
The newest concept for the fulfillment of electrical energy in a circuit is the energy harvesting of scavenging energy. Energy scavenging has several advantages such as cheap, safe, maintenance free, flexible, and can be used in various occasions. There are several sources of energy in our environment that can be used and they are renewable, for example energy from temperature changes, solar energy, energy of vibration, etc.